Di Malioboro
--kepada seseorang yang mengingatkan saya akan Iramani, yang dibunuh di tahun 1965--
Saya menemukanmu tersenyum, acuh tak acuh
di sisi Benteng Vriedenburg
Siapa namamu, kataku dan kau bilang
kenapa kau tanyakan itu
Malam mulai diabaikan waktu,
di luar trotoar tertinggal.
Deret gedung bergadang
dan lampu tugur sepanjang malam
Seperti jaga untuk seorang baginda
yang sebentar lagi akan mati
Mataram, katamu, Mataram..
Ingatan-ingatan pun berpecikan
Sekilas terang kemudian hilang
Seakan pijar di kedai tukang las.
Saya coba pertautkan kembali
Potongan-potongan waktu
Yang terputus dari landas.
Tapi tak ada yang akan bisa diterangkan, rasanya
Di atas bintang-bintang mabuk oleh belerang
Kepundan seperti sebuah radang
Dan bulan dihirup hilang
Kembali oleh Merapi
Trauma kau bilang
(mungkin juga "trakhoma?")
membutakan kita
Dan esok los-los pasar
Akan menyebarkan lagi warna permainan kanak-kanak
Dari kayu boneka-boneka pengantin
Merah-kuning dan rumah-rumah harapan
Dalam lilin
-2018 A-
Komentar
Posting Komentar